ini adalah BlogQ... Sebagai tempat mencurhatkan apa aja yang bisa mo aq tuliskan... bisa tugas juga.. sebenarnya aq bingung mau menulis apa... karena saya bukan seorang penulis ... ingin mencurahkan segala uneg-uneg, ide dan gagasan yang mungkin tidak bisa tersalurkan secara nyata.HAHAHAAA Maka dari itu dengan ngeblog, segala macam dan gagasan tersebut bisa dicurahkan dalam sebuah tulisan di blog. selain itu aq juga mau sering posting hasil belajarq.. LoVe

Thursday, December 18, 2014

MANAJEMEN SAINS - TUGAS 2

Management Sains adalah   Suatu ilmu yang menggunakan aplikasi matematika dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi seorang manajer yang dijelaskan sebagai filosofi dan logika untuk memecakan masalah.

Management sains juga bisa di definisikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Tujuan :  Mampu dan menerapkan Metode Sains untuk memecahkan masalah manajemen khususnya dalam hal penyajian data

Pendekatan Sains Management

Seorang manajer dihadapkan pada berbagai batasan-batasan atau kendala lapangan seperti persediaan bahan baku, tenaga terampil yang terbatas, biaya yang seadanya, masalah dengan transportasi, tempat penyimpanan stok yang terbatas dan banyak lagi kendala lainnya. Ini adalah permasalahan yang biasa terjadi dalam suatu organisasi, solusi yang diharapkan adalah bagaimana permasalahan tersebut dengan segala keterbatasannya bisa diselesaikan dengan keluaran yang seoptimal mungkin.

Disinilah manajemen sains berperan yaitu dengan menerapkan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah manajemen diatas dalam rangka membantu manajer mengambil keputusan yang paling tepat. Secara ringkas manajemen sains melakukan Pendekatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melakukan pengamatan atau observasi

  • Mendefinisikan masalah-masalah yang ada

  • Membuat pemodelan pada masalah-masalah yang telah didefinisikan

  • Menentukan solusi model

  • Melaksanakan pemecahan model

Berikut  Perhatikan Diagram Sains Management
  
Langkah-langkah Manajemen Sains:

1. Melakukan Observasi: Mengenali dan mempelajari masalah-masalah yang dialami organisasi atau perusahaan agar masalah tersebut dapat dikenali dan bisa diantisipasi sebelumnya.

Pelajari Masalah

v  Krisis

v  Situasi yang harus diantisipasi dan direncanakan

v  Dilakukan oleh manajer

2. Mendefinisikan Masalah: Masalah harus dapat didefinisikan dan dijabarkan dengan singkat, tepat dan jelas. Visi dan misi perusahaan akan sangat membantu dalam mengetahui masalah yang sedang terjadi.

—  Penjabaran masalah dengan singkat

v  Batasan-batasan masalah

v  Tingkatan masalah tersebut mempengaruhi unit lain

—  Ada Masalah = Tujuan Perusahaan tidak tercapai

         Pentingnya tujuan

3. Membuat Model Kontruksi: Suatu pemodelan secara manajemen sains yang tepat harus dibuat yang merupakan penyajian ringkas untuk menggambarkan masalah yang sedang dihadapi.

    @ penyajian tingkat situasi masalah yang ada

   - Grafik

   - Diagram

   - Set hubungan sistematis (angka, dan simbol-simbol)

     Misal :

     Pada suatu perusahaan, biaya produksi $5 dengan harga jual

     $20, maka model untuk menghitung label total

     Z=$20x - $5

     x:jumlah yang diproduksi dan dijual

     Z:total laba

@ Simbol x dan Z adalah variable

   Variable : simbol untuk mewakili item yang dapat memiliki

   berbagai nilai.

@.$20 dan $5 adalah parameter

   - Parameter : nilai-nilai konstan yang merupakan koefisien

     dari variable depanden (tergantung unit yang terjual[Z])

     atau variable independen (tergantung unit yang terjual[Y])

@ Diasumsikan suatu produk yang terbuat dari besi dan

   perusahaan mempunyai persediaan 4 pon besi tiap unit dari 100

   pon yang tersedia. Maka model (fungsi tujuan) :

   . Z=$20x - 5x

   . 4x=100

4. Menentukan Solusi: pemecahan masalah bisa dilakukan dengan program linear (metoda grafis, simpleks, transportasi, penugasan dan lain-lain), stokastik,, probabilitas dan teknik jaringan lainnya (simulasi, peramalan, persediaan, analisis hierarki dan lain-lainnya.)

     Contoh: Aljabar Sederhana

      . 4x=100

      . x=25 unit

      . Z=$20x-5x

      . Z=20(25)-5(25)=$375(Laba)

   . Nilai variable tidak menunjukan keputusan aktual, tetapi

      hanya berupa informasi, anjuran, yang membantu manajer

      membuat keputusan

5. Melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi/ Pelaksanaan

Adalah pelaksanaan nyata dari model yang telah dikembangkan atau pemecahan dari masalah yang dihasilkan oleh model yang telah dikembangkan.
Jika model sains manajemen dan solusinya tidak diimplemantasikan, maka semua dan sumber daya yang digunakan dalam pengembangan model akan sia-sia.
Ada kalanya satu model manajemen sains tidak memungkinkan mendapatkan solusi optimal, maka harus digunakan pemodelan yang lainnya agar benar-benar mendapatkan hasil yang optimal.

Teknik Sains Management
 
Teknik Analisis Kuantitatif dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu, teknik pemrograman matematika, teknik probabilistic, teknik jaringan kerja, dan teknik lainnya.
  • Teknik Pemrograman Matematika, umumnya berupa langkah-langkah matematis yang telah ditentukan dalam rangka memecahkan masalah.
  • Teknik Probabiliti, solusi yang mengandung unsure ketidakpastian, dengan kemungkinan adanya solusi alternative dan umumnya hasilnya bersifat probability.
  • Teknik Jaringan Kerja, menggambarkan system yang sedang dianalisis baik deterministic maupun probabilistic.
  • Teknik lainnya, teknik-teknik yang tidak mudah digolongkan. seperti Tenik Persediaan, teknik Linier dan nonlinier.

Teknik sains management memberikan informasi yang dapat membantu manajer dalam membuat keputusanDalam membuat keputusan, manager harus menggabungkan antara informasi yg diperoleh dengan keahlian dan pengalamannya.

Probabilitas / Peluang

Ada beberapa definisi tentang probabilitas, yaitu :

  • Probabilitas obyektif yaitu berdasarkan distribusi frekuensi. 
Contoh :

PT ”A” membuka lowongan kerja. Jumlah pelamar 2.000 orang dan yang diterima 400 orang. Probabilitas diterima adalah 400/2.000=0.2.
  • Probabilitas subyektif yaitu berdasarkan orang/lembaga yang ahli dibidangnya.
Contoh :  

Peluang hujan esok hari adalah 75%.

3.       Probabilitas klasik, adalah perbandingan antara jumlah hasil tertentu dengan total jumlah hasil.

                             n (A)
                P(A)   = -----
                             n (S)

P(A) : peluang suatu kejadian A.

n(A) : jml kemungkinan hasil yang berkaitan dengan A.

n(S) : banyaknya seluruh kemungkinan hasil.

Contoh Probabilitas

Contoh :

Koin dilempar 1 kali. S={H,T}, n(S)=2. Jika A adalah kejadian munculnya sisi H, maka p(A)=1/2.

Dadu dilempar 1 kali. S={1,2,3,4,5,6}, n(S)=6. Jika A adalah kejadian munculnya sisi genap dan B adalah kejadian munculnya sisi kurang atau sama dengan 2, maka :

p(A) = 3/6

p(B) = 2/6



Program Linier Managemen Sains

adalah Model matematika digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi

Memaksimumkan dan meminimumkan fungsi tujuan, yang bergantung pada sejumlah variabel input



Fungsi Program Linier

##  Mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan      perumusan masalah. (Z, R atau P)

##  Untuk mengatasi sumber daya yang tersedia, dan permintaan atas sumber daya tsb



Beberapa istilah yang terdapat pada Model Program Linier


    Suatu model PL akan membuat permasalahan menjadi suatu bentuk pengambilan keputusan mengenai tingkat aktivitas (x1, x2, x3, ……, xn) disebut variabel keputusan.
    Solusi feasible (layak) adalah solusi di mana semua kendala yang ada terpenuhi, dan solusi disebut infeasible (tak layak) jika paling sedikit ada satu kendala yang tak terpenuhi.
    Daerah feasible (layak) adalah kumpulan semua solusi feasible.
    Solusi optimal adalah solusi layak yang memiliki nilai fungsi tujuan terbaik, terbesar jika masalahnya maksimasi dan terkecil jika masalahnya minimasi.



Beberapa Asumsi Dasar Program Linier

    Proportionality : naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan
    Additivity : nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain
    Divisibility : keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan.
    Deterministic (Certainty) : Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (ai, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat.

Model Program Linier


Fungsi Tujuan :

Max/min            z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn


Berdasarkan kendala :

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn    (≤, =, ≥) b1

a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn    (≤, =, ≥) b2

:

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (≤, =, ≥) bm

x1, x2 , ... xn  ≥ 0

Keterangan:


xj = variabel keputusan ke j

bi = kapasitas kendala ke i

cj = koefisien fungsi tujuan ke j

aij = koefisien kendala



Langkah-langkah program linier

Tahap 1   Masalah harus dapat diidentifikasi sbg sesuatu yg dapat diselesaikan oleh program linier

Tahap 2   Masalah yang tidak terstruktur harus dapat dirumuskan oleh model matematika

Tahap 3   Model harus dibuat menggunakan model matematika yag telah dibuat

Tujuan Perusahaan

  •     Memaksimalkan laba
  •     Meminimumkan biaya (Pembatasan-pembatasan)
    - Waktu
    - Tenaga kerja
    - Energi
    - Bahan baku
    - Uang
 

Hal terpenting yg harus dilakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.

1 comment: